Algoritma
Pemrograman
A.
Algoritma
Dari
asal-usul kata algoritma berasal dari kata algorism yang artinya proses
menghitung dengan angka arab. Kata algorism ini berasal dari nama penulis buku
arab yang terkenal bernama Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al-Khuwarizmi. Nama belakang sang penulis
yaitu Al-Khuwarizmi dibaca oleh orang barat menjadi algorism. Lalu kata
algorism itu berubah menjadi algorithm karena sering dikelirukan dengan kata arithmetic.
Karena seringnya penggunaan perhitungan dengan angka arab maka kata algorithm
berangsur-angsur dipakai dalam metode komputasi umum. Dalam bahasa Indonesia
algorithm disebut algoritma. Sedangkan definisi algoritma sendiri adalah
langka-langkah logis yang disusun secara berurutan untuk menyelesaikan masalah.
1.
Algoritma mempunyai bagian awal dan akhir
2.
Semua kalimat yang digunakan harus jelas maknanya atau tidak ambigu.
3.
Memiliki input (kondisi awal) dan output (kondisi akhir)
4.
Algoritma harus bersifat efektif.
Sedangkan kriteria algoritma menurut
Donald E. Kruth adalah :
1.
Input, algoritma dapat memiliki nol atau lebih inputan dari luar.
2.
Output, algoritma harus memiliki minimal satu buah output keluaran.
3.
Definiteness (pasti), algoritma memiliki instruksi-instruksi yang jelas dan
tidak ambigu.
4.
Finiteness (ada batas), algoritma harus memiliki titik berhenti.
5.
Effectiveness (tepat dan efisien), algoritma sebisa mungkin dapat dilaksanakan
dan efektif.
Algoritma merupakan bagian penting
dari ilmu komputer atau informatika. Namun, jangan beranggapan algoritma hanya
indentik dengan ilmu komputer atau informatika. Dalam kehidupan sehari-hari
terdapatjuga proses yang dinyatakan
dalam bentuk algoritma. Contohnya pada resep memasak, apabila langkah-langkah
tidak logis hasil nya tidak akan sesuai dengan yang diinginkan. Orang-orang
yang membaca resep masakan akan membaca langkah-langkah resep satu persatu lalu
mengerjakannya sesuai yang mereka baca. Secara
umum pihak yang mengerjakan proses disebut pemroses (processor). Pemroses
melakukan suatu proses dengan melaksanakan algoritma yang menjabarkan proses
tersebut.
B.
Pemrograman
Pemrograman adalah aktifitas yang
berhubungan dengan pembuatan program dengan mengikuti kaidah bahasa pemrograman
tertentu. Ada bermacam-macam bahasa pemrograman di antaranya, yaitu Pascal,
BASIC, dan Java. Para ahli memberi formula “Program = Algoritma + Bahasa
(Struktur Data)”.
Berdasarkan terapannya, bahasa
pemrograman dikelompokkan menjadi :
1. Bahasa pemrograman bertujuan khusus,
contohnya Cobol (untuk terapan bisnis dan administrasi), Prolog (terapan kecerdasan buatan), dan
sebagainya. 2. Bahasa Pemrograman bertujuan umum, yaitu yang dapat digunakan untuk berbagai aplikasi. Contohnya adalah bahasa Pascal dan Basic.
Sedangkan berdasarkan notasinya lebih “dekat”
ke mesin atau bahasa yang digunakan manusia, bahasa pemrograman dikelompokkan
menjadi :
1.
Bahasa pemrograman tingkat tinggi ( high-level language )
Merupakan bahasa pemrograman yang
dekat kepada bahasa yang digunakan manusia. Program yang dibuat dengan
menggunakan bahasa pemrograman yang mudah dipahami oleh manusia, yang biasanya
menggunakan bahasa inggris, misalnya IF, FOR, While, dll. Contoh bahasa pemrograman
tingkat tinggi adalah C, BASIC, Java,
dan sebagainya
2.
Bahasa pemrograman tingkat rendah ( low-level language )
Merupakan bahasa pemrograman yang
dekat kepada mesin. Bahasa ini hanya memakai kode biner ( hanya mengenal
bilangan 0 dan 1 ) atau suatu kode sederhana untuk menggantikan kode-kode
tertentu dalam system biner. Contoh bahasa pemrograman tingkat rendah adalah
Assembler.
C.
Algoritma Pemrograman
Jadi, dari pengertian keduanya dapat
disimpulkan pengertian Algoritma Pemrograman adalah langkah-langkah logis yang
disusun secara berurutan untuk menyelesaikan masalah dalam pemrograman. Agar algoritma dapat diproses oleh komputer,
maka dirubah menjadi bentuk program (melalui proses pemrograman).
Adapun yang hal-hal harus
diperhatikan dalam pembuatan algoritma dalam pemrograman adalah :
1.
Teks algoritma berisi deskripsi langkah-langkah penyelesaian masalah.
2.
Tidak ada notasi yang baku dalam penulisan teks algoritma seperti notasi bahasa
pemrograman.
3.
Setiap orang dapat membuat aturan
penulisan dan notasi algoritmik sendiri.
4.
Notasi algoritmik bukan notasi bahasa pemrograman, oleh karena itu pseudocode
dalam notasi algoritmik tidak dapat dijalankan oleh komputer.
5. Algoritma harus ditranslasikan ke dalam
notasi bahasa pemrograman.
Penyajian algoritma terbagi menjadi
dua bentuk, yaitu bentuk tulisan dan gambar. Dalam bentuk tulisan Algoritma
yang disajikan dengan tulisan yaitu dengan struktur bahasa tertentu (misalnya
bahasa Indonesia atau bahasa Inggris) dan pseudocode. Sedangkan algoritma
disajikan dengan gambar, contohnya dengan flowchart.
-
Pseudocode
Pseudocode adalah kode atau tanda
yang menyerupai (pseudo) atau merupakan penjelasan cara menyelesaikan masalah.
Pseudocode sering digunakan untuk menuliskan algoritma.
Contoh kasus : mencari bilangan
terkecil dari dua bilangan yang diinputkan
Solusi
Pseudocode :
1.
Masukkan bilangan yang pertama
2.
Masukkan bilangan yang kedua
3.
Jika bilangan pertama < bilangan kedua maka tampilkan angka pertama, jika tidak, maka tampilkan angka kedua.
Solusi
Algoritma :
1.
Masukkan bilangan yang pertama (a)
2.
Masukkan bilangan yang kedua (b)
3.
if a < b kemudian print a, jika tidak, print
-
Flowchart
Flowchart merupakan gambar yang
memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta pernyataannya. Gambaran
ini dinyatakan dengan simbol. Setiap simbol menggambarkan proses tertentu.
Sedangkan antara proses digambarkan atau dihubungkan dengan garis penghubung.
Dengan menggunakan flowchart akan memudahkan kita untuk melakukan pengecekan
bagian-bagian yang terlupakan dalam menganalisis masalah.
Ada dua macam flowchart yang
menggambarkan proses dengan komputer, yaitu :
1.
Flowchart sistem yaitu gambar dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan
urutan prosedur dan proses suatu file dalam suatu media menjadi file di dalam
media lain, dalam suatu sistem pengolahan data.
2.
Flowchart program yaitu gambar dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan
urutan proses dan hubungan antar proses secara mendetail di dalam suatu
program.
Dalam pembuatan flowchart Program
tidak terdapat rumus atau patokan yang bersifat mutlak. Ini dikarenakan
flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran dalam menganalisis suatu masalah
dengan komputer. Sehingga flowchart yang dihasilkan dapat bervariasi antara
satu pemrogram dengan yang lainnya. Namun secara umum setiap pengolahan
flowchart selalu terdiri atas 3 bagian, yaitu Input, Proses pengolahan, dan Output.
Langkah-langkah dalam pemrograman
adalah :
1.
Definisikan Masalah
2.
Buat Algoritma dan Struktur Cara Penyelesaian
3.
Menulis Program
4.
Mencari Kesalahan
5.
Uji dan Verifikasi Program
6.
Dokumentasi Program
7.
Pemeliharaan Program
Sumber :
LUTHFIA
JUSTISIA LOEBIS (D1041141078)
No comments:
Post a Comment