PERBANDINGAN ANTARA METODA
Telah
dijelas kan dari awal bab pertama yang masing kelompok telah menjelas kan
masing-masing fungsi yang ada dalam contoh.
Kami
akan menjelas kan keunggulan dari kelemahan dari setiap metoda di tinjau dalam
penggunaan secara umum.
Faktor-faktor
lain yang dapat mempegaruhi dan menentukan dalam pemilihan sebuah metoda adalah
factor subyektif seorang pemogram. Tingkat kemampuan ,pengetahuan ,kebiasaan
penggunaan,kecakapan tentang fungsi,atau bahkan fanatisme terhadap metoda tertentu
mungkin justru akan mampu mengungguli factor obyektif lain.
Berikut
perbandingan antar metoda untuk menghitung akar-akar persamaan suku banyak.
METODA NEWTON
Proses perhitungan
akar-akar persamaan dengan pendekatan metode newton dimulai dengan menetapkan
harga pendekatan awal akar persamaan yang di inputkan sebagai X dan Epsilon.
Proses
pengulangan adalah melakukan proses berulang untuk menghitung nilai penambahan
dan pendekatan. Proses perulangan akan berhenti jika harga X telah mencapai
harga mutlak artinya, akar persamaan telah ditemukan atau jika cacah
perulangannya telah mencapai 20 kali.
Penggunaan
pendekatan metoda newton untuk menghitung akar-akar persamaan suku banyak umum nya mempunyai efisiensi yang sangat baik
dalam proses perhitungannya.
Prosedur
perhitungannya relatif sederhana mudah dipahami. Pendekatan metode newton
sangat baik digunakan jika kita dan merasa kurang yakin tentang fungsi derivative
dan tidak dapat menetapkan harga awal (fungsi X) yang baik.
Terlepas
dari semua keunggulan tersebut penggunaan metoda ini akan relatif mudah terjadi
error pada hasil perhitungannya. Selain itu kecakapan dalam membuat fungsi derivatif
bisa jadi akan menjadi hambatan yang
dihadapi untuk menerapkannya.
Kelebihan
-
Konvergensi yang dihasilkan lebih cepat.
Kekurangan
-
Tidak selalu menemukan akar (divergen)
-
Kemungkinan sulit dalam mencari f’(xn).
-
Penetapan harga awal (xn) yang sulit.
Metoda Secant
Metode
secant terkadang disebut juga sebagai computed line approach. Pendekatan dengan
metoda ini akan memerlukan 2 harga awal yaitu X1 dan X2. Harga awal tersebut
berfungsi untuk menentukan harga-harga pendekatan baru. Metoda secant memiliki
kelemahan-kelemahan yang dapat diidentifikasikan diantaranya jika penetapan
harga awal tidak baik maka pendekatan dengan metoda secant hanya akan
memberikan sangat sedikit kemungkinan harga akar-akar persamaan pada interval
yang ditentukan. Kemungkinan lain dapat terjadi yaitu pada saat tertentu
extrapolasi dari 2 titik pendekatan awal untuk harga-harga akar persamaan yang
sudah sangat dekat dengan harga sebenarnya yang dicari justru akan menghasilkan
titik baru yang semakin menjauhi akar persamaan yang sebenarnya. Umum nya
pendekatan metoda secant dapat diterapkan dengan efisiensi yang cukup baik. Metoda
ini juga baik digunakan apabila kita mempunyai pengetahuan dan kecakapan
tentang fungsi, tetapi tidak begitu paham tentang fungsi derivarif. Metode Secant
menyerupai metode Newton-Raphson. Jika turunan fungsi f(x) sulit diperoleh /
dihitung, maka metode Secant menjadi alternatif yang baik bagi metode
Newton-Raphson.
Kelebihan : merupakan fungsi berkelanjuhan (continue)
Kekurangan : analisis turunan
Metoda Successive Bisection
Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam metode biseksi Fungsi harus kontinu pada interval xn dan xn+1. Menentukan xn dan xn+1 dapat diperoleh dengan
membuat grafik fungsinya. Nilai toleransi (error) dapat ditentukan oleh
pengguna ataupun didasarkan pada bidang ilmu dari permasalahan yang
diselesaikan. Pendekatan metoda
biseksi umumnya lebih menjamin keberhasilan perhitungan akar-akar persamaan
daripada 2 pendekatan sebelumnya yaitu metoda newton dan secant dengan catatan
apabila persamaan secara fungsinya continue pada semua tempat. Penggunaan pendekatan
metoda biseksi memerlumakan paling banyak iterasi perulangan.
Kelebihan Metode Biseksi
-
Selalu
berhasil menemukan akar (solusi) yang dicari, atau dengan kata lain selalu
konvergen.
Kekurangan
Metode Biseksi
-
Metode
biseksi hanya dapat dilakukan apabila ada akar persamaan pada interval yang
diberikan.
-
Jika
ada beberapa akar pada interval yang diberikan maka hanya satu akar saja yang
dapat ditemukan.
-
Memiliki
proses iterasi yang banyak sehingga memperlama proses penyelesaian. Tidak
memandang bahwa sebenarnya akar atau solusi yang dicari dekat sekali dengan
batas interval yang digunakan.
Metoda fixed point
Metode
Titik Tetap’ (fixed-point),
yaitu suatu metode pendekatan numeris yang terbentuk dari reorganisasi PANLT
sedemikian rupa sehingga dihasilkan 2 buah fungsi, di sisi yang satu hanya
mengandung variabel bebasnya saja sedangkan di sisi lainnya berbentuk g(x),
suatu fungsi dalam bentuk yang lain. Metode ini memerlukan 1 (satu) buah harga
x (disebut sebagai xawal) sebagai ‘tebakan’ untuk memulai proses iterasi.
Karena sifatnya yang kurang praktis, bahkan tidak efisien dan juga lambat dalam
mencapai konvergensi. Pada beberapa fungsi persamaan bisa terjadi
kemungkinan bahwa harga pendekatan akar-akar persamaan hasil perhitungan pada
iterasi-iterasi selanjutnya justru semakin menjauh dari harga penyelesaian yang
dicari, dan pendekatan metoda fixed point iteration tidak dapat diterapkan
untuk menyelesaikan apa yang dicari. Hal ini berarti bahwa pendekatan metoda
fixed point iteration tidak dapat diterapkan untuk semua fungsi persamaan. Ciri
khas fungsi persamaan yang akan mengalami kegagalan konvergensi dan tidak akan
ditemukan penyelesaian apabila menggunakan pendekatan metoda fixed point.
Tugas Kelompok :
1. Hery Supriza D1042131010
2. Ferdinand Panggabean D1042131026
No comments:
Post a Comment